• Rabu, 28 Maret 2012

      STUDI UNGGULAN PPS STAIN SAMARINDA

      Prof Dr. H. Kamrani Buseri, MA

      Alternatif 1

      Aspek-Aspek Islam Kalimantan:

      Rasionil:
      Mengingat lokasi Islamic studies ini berada di Kalimantan, maka dalam konteks pengembangan ilmu dan penerapannya harus tidak terlepas dengan berbagai kondisi dan situasi di wilayah ini. Agama tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai agama historis, maka interdependensi antara agama dan masyarakat akan terus terjadi dan dari pergumulan itulah melahirkan budaya dan corak ragam perilaku masyarakat. Budaya dan corak ragam perilaku masyarakat tersebut harus selalu secara terus menerus diamati untuk menemukan seberapa jauh kedekatan dengan yang ideal dari ajaran agama. Agama historis selalu menarik dan selalu aktual untuk dipelajari, oleh karena itu maka aspek-aspek Islam Kalimantan menjadi penting bagi seorang akademisi setingkat magister maupun doktor.
      Disisi lain kebijakan rekayasa sosial ke depan harus dimulai dari penelaahan secara akurat dan objektif menyangkut berbagai aspek keagamaan supaya terhindar dari kekeliruan.

      Muatan pembelajaran:
      1. Sejarah Borneo Sebelum Islam
      2. Sejarah Masuknya Islam Di Kalimantan
      3. Pergulatan Kepercayaan Lama Dan Agama Baru
      4. Penyebaran Suku-Suku Di Kalimantan: Suku Aseli dan suku Mayoritas
      5. Integrasi Dan Konflik: Dinamika Kehidupan
      6. Aspirasi Pendidikan Masyarakat Suku-Suku Di Kalimantan
      7. Berbagai Corak Kelembagaan Pendidikan: Dulu hingga Kini
      8. Perkembangan Suku-Suku Mayoritas
      9. Berbagai Streotype Masyarakat Mayoritas
      10. Hubungan Masyarakat Mayoritas Dengan Kelompok Minoritas
      11. Hubungan Masyarakat Mayoritas Dengan Penduduk Aseli
      12. Perkembangan Budaya: Integrasi, Akulturasi, Kontradiksi
      13. Budaya Kelompok Dominan
      14. Masalah Internal Dan Eksternal Umat Beragama Di Kalimantan
      15. Peran Pendidikan Dalam Perubahan Budaya Masyarakat
      16. Prospek Islam Kalimantan Ke Depan


      Alternatif 2

      Karakteristik Pendidikan Islam di Kalimantan:

      Rasionil:
      Pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat, karena pendidikan juga berfungsi sebagai transpormasi nilai, budaya dan agama yang dianut dan diyakini oleh masyarakat.
      Antara masyarakat yang satu dan lainnya memiliki karakteristik masing-masing baik keberagamaan, budaya dan perilakunya. Mengingat mayoritas penduduk Kalimantan adalah muslim, maka menelaah karaktristik pendidikan Islam merupakan keharusan. Keharusan tersebut baik dipandang dari segi penyusunan muatan pendidikan untuk generasi lanjutan, maupun mengetahui aspek-aspek apa yang perlu memperoleh perbaikan dan penyempurnaan sehingga sesuai dengan tuntutan zaman maupun tuntutan ajaran. Dalam penerapan pendidikan, karakteristik pendidikan akan membantu memudahkan penyelenggraan pendidikan yang betul-betul tidak lepas dari alur sejarah masyarakat.

      Muatan pembelajaran:
      1. Sejarah Masuknya Islam di Kalimantan
      2. Pendidikan di Awal Islam
      3. Kerajaan-Kerajaan Islam dan Pendidikan
      4. Syech Arsyad Al-Banjari dan Pendidikan
      5. Corak Ragam Pendidikan Islam abad 17-18
      6. Corak Ragam Pendidikan Islam abad 19
      7. Corak Ragam Pendidikan Islam abad 20-sekarang
      8. Aspirasi Pendidikan Masyarakat Kelompok Dominan/Mayoritas
      9. Tokoh Pendidikan Islam dan Pemikirannya di Abad 17-18
      10. Tokoh Pendidikan Islam dan Pemikirannya di Abad 19
      11. Tokoh Pendidikan Islam dan Pemikirannya di Abad 20 dan Kontemporer
      12. Transpormasi Budaya dan Pelestarian Budaya: Pendekatan Kelompok Dominan Masyarakat
      13. Orientasi Budaya: Hubungan Budaya dan Kerja; Hubungan Budaya dan Keilmuan
      14. Tashawuf, Tarekat dan Pendidikan Non Formal Lainnya: Corak dan Dampaknya
      15. Keluarga Muslim dan Pendidikan
      16. Muatan Substansi Pendidikan: Matrik Kelembagaan dan Analisis Prospek

      Daftar Bacaan Sementara


      A. Fatih Syuhud, Tantangan Pendidikan Islam di Era Globalisasi September 6, 2005, Posted by Fatih in Artikel Opini, Islam. trackback Catatan: Tulisan ini dimuat di Jurnal VISI, PPI-India dan Sidogiri.com.)

      A.Karel, Steenbrink, Pesantren, Madrasah, Sekolah, Pustaka, Jakarta, 1994

      ----------, Beberapa Aspek tentang Islam di Indonesia Abad ke-19, Bulan Bintang.Jakarta, 1984

      Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik dan Pertengahan, Persada, Jakarta, 2004.

      ---------, Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam, Rajawali Press, 2003.

      Abu Daudi, Maulana Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, Martapura, Sekretariat Madrasah Sullamul Ulum, 1996.

      Alfani Daud, Islam dan Masyarakat Banjar, Deskripsi dan Analisis Kebudayaan Banjar, Rajawali GrafindoPersada, Jakarta, 1997.

      Arief, Sejarah Pendidikan Islam di Nusantara,

      Daulay Putra, Historsitas dan Eksistensi Pesantren, Sekolah, dan Madrasah, Tiara Wacana, Yogya, Yogyakarta, 2001.

      Depdikbud, Pendidikan di Indonesia dari Zaman ke Zaman, Balai Pustaka, 1986.

      Depag, Sejarah Perkembangan Madrasah, Ditjen Bimbaga Islam, Jakarta, 1999/2000

      Edi Hudiata Ibnu Abih ( mahasiswa universitas Al-Azhar), “Berpikir Islam : Upaya Merumuskan Resolusi, Mengembangkan Kejayaan Islam, Pengantar dalam“ Diskusi bulanan FSDL” 25 Maret 2003 M, di BMD (Bumi Mustalast Damai).

      Fauzi Aseri, Akh. Perkembangan Islam di Kalimantan Selatan Studi tentang Refleksi Islam dalam Kerajaan Banjar, Makalah Seminar Kelas PPS IAIN Jakarta, tidak diterbitkan, Jakarta, 1990.

      Hasnun Asroh, M.Ag, Sejarah Pendidikan Islam, Logos, Jakarta, 1999.

      Haidar Putra Dauly, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia

      Hasan Bondan, Amir, Suluh Sedjarah Kalimantan, Banjarmasin, tanpa penerbit, 1953.

      Humaidy, Peran Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dalam Pembaharuan Pendidikan Islam di Kalimantan Selatan Penghujung Abad XVIII, Tesis, PPs UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2004

      H.M. Atho Mudzhar, “Islamic Studies in Indonesia in the Making: In Search of AQiblah”, dalam Islam in Indonesia: Islamic Studies and Social Transpormation, Edited by Fu’ad Jabali and Jamhari, Indonesia-Canada Islamic Higher Education Proyect, Montreal and Jakarta, 2002.

      Hafiz Anshary AZ, A. Islam di Selatan Borneo Sebelum Kerajaan Banjar, Orasi Ilmiah dalam Rangka Pembukaan Kuliah Semester Ganjil Tahun Akademik 2002/2003, Senin 2 September 2002, IAIN Antasari, Banjarmasin, 2002.

      Kamrani Buseri, Reinventing Pendidikan Islam (Menggagas Kembali Pendidikan Islam Yang Lebih Baik), Antasari Press, Banjarmasin, 2010.

      Khairil, Masuknya Islam di Kalimantan Tengah, .....

      Malik Fajar, Madrasah dan Tantangan Modern, Mizan, Jakarta, 1998. Muhammad Hasan Al-Aydrus, Asyraf Hadamaut dan Peranan Mereka dalam Menyebarkan Islam di Asia Tenggara, penrjemah Ali Yahya, Lentera, Jakarta, 1996.

      Marwan Saridjo, Sejarah Pondok Pesantren Indonesia, Jakarta, 1979.

      Nurhayari Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca Kemerdekaan, Rajawali :Press, Jakarta, 2009

      Sabda, Saifuddin, dkk., Peta Keagamaan dan Pranata-Pranata Sosial Budaya Masyarakat Hulu Sungai Selatan, Hasil Penelitian Kerjasama Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, IAIN Antasari, Banjarmasin, 2004.

      Samsul Niazar, Sejarah Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2008

      Suwito dan Fauzan (ed), Perkembangan Pendidikan Islam di Nusantara, Angkasa, Bandung, 2004.

      Tim Zainon, Zunaidah. (26 Mei 2006), “Islam di Brunai Bermula Pada Kurun Ketujuh”, Posted by Tawel Sensei at 6:08 PM ,Newer Post Older Post Home (Blog Archive).

      Undang-undang RI no. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.

      Wahyuddin, Perang Banjar, Antasari Press, Banjarmasin, 2007.

      0 komentar:

      Posting Komentar

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news